Showing posts with label Usaha Ternak. Show all posts
Showing posts with label Usaha Ternak. Show all posts

Budidaya Lebah Madu


1. SEJARAH SINGKAT
Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup.
Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng.

2. SENTRA PERIKANAN
Di Indonesia sentra perlebahan masih ada di sekitar Jawa meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dengan jumlah produksi sekitar 2000–2500 Ton untuk lebah budidaya. Kalimantan dan Sumbawa merupakan sentra untuk madu dari perburuan lebah di hutan. Sedang untuk sentra perlebahan dunia ada di CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang dan Italia.

3. JENIS

Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering
dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
1. Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
2. Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
3. Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
4. Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawoN klanceng.


4. MANFAAT
Produk yang dihasilkan madu adalah:
1. Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi.
2. Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
3. Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi.
4. Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
5. Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa.
Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.

5. PERSYARATAN LOKASI
Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C) seperti Malang dan Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.

1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
    1. Perkandangan
                 
 Suhu
Serubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. Yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.

Ketahanan terhadap iklim
Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.

Konstruksi
Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan framenya.

Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu dan lain-lain.

Pembibitan
Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
   - paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja.
   - paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja.
  - paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan 3 sisiran sarang.

Perawatan Bibit dan Calon Induk
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.

Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul. Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang.

Reproduksi dan Perkawinan
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi.
Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.

Proses Penetasan
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah:

 - Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang.
 - Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya.
 - Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.

Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:

Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.

Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.

Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.

Pemeliharaan
Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan
Pada pengelolaan lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu. 

Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan lebah dan sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup.

Pemberian Pakan
Cara pemberian pakan lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada. Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah :
   - Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
   - Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
   - Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
   - Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.

Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.

7. HAMA DAN PENYAKIT

Penyakit
Di daerah tropis penyakit lebah jarang terjadi dibandingkan dengan daerah sub tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah dan penyebabnya antara lain:

Foul Brood ; ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva dan European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran dan tempayak lebah: 

Chalk Brood
Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan menutupnya hingga mati.

Stone Brood
Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yang diserang berubah menjadi seperti batu yang keras.

Addled Brood
Penyebab: telur ratu yang cacat dari dalam dan kesalahan pada ratu.

Acarine
Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang. 

Nosema dan Amoeba
Penyebab: Nosema Apis Zander yang hidup dalam perut lebah dan parasit Malpighamoeba mellificae Prell yang hidup dalam pembuluh malpighi lebah dan akan menuju usus. 

Hama
Hama yang sering mengganggu lebah antara lain:
1.Burung, sebagai hewan yang juga pemakan serangga menjadikan lebah sebagai salah satu makanannya.
2.Kadal dan Katak, gangguan yang ditimbulkan sama dengan yang dilakukan oleh burung.
3.Semut, membangun sarang dalam stup dan merampas makanan lebah.
4.Kupu-kupu, telur kupu-kupu yang menetas dalam sisiran menjadi ulat yang dapat merusak sisiran.
5.Tikus, merampas madu dan merusak sisiran.

Pencegahan Serangan Penyakit dan Hama
Upaya mencegah serangan penyakit dan hama tindakan yang perlu adalah:
 - Pembersihan stup setiap hari.
 - Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran dan kondisi lebah.
 - Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
 - Pintu masuk dibuat seukuran lebah.

8. PANEN
Hasil Utama
Madu merupakan hasil utama dari lebah yang begitu banyak manfaatnya dan bernilai ekonomi tinggi.

Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang punya nilai dan manfaat adalah royal jelly (susu ratu), pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis (perekat lebah).

Pengambilan madu
Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran yang akan dipanen dibersihkan dulu dari lebah yang masih menempel kemudian lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya.

Urutan proses panen:
Mengambil dan mencuci sisiran yang siap panen, lapisan penutup dikupas dengan pisau.
Sisiran yang telah dikupas diekstraksi dalam ekstraktor madu.
Hasil disaring dan dilakukan penyortiran.
Disimpan dalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
Pengemasan madu dalam botol.

Share

Budidaya Ternak Lebah

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya ternak lebah dimulai dengan sejarah singkat ternak lebah, sentra budidaya ternak lebah, jenis-jenis ternak lebah, manfaat ternak lebah, persyaratan lokasi budidaya ternak lebah, pedoman teknis budidaya ternak lebah, hama dan penyakit ternak lebah dan lain-lain.

1. SEJARAH SINGKAT
Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup.


Share

Budidaya Ternak Kodok

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya ternak kodok dimulai dengan sejarah singkat ternak kodok, sentra budidaya ternak kodok, jenis-jenis ternak kodok, manfaat ternak kodok, persyaratan lokasi budidaya ternak kodok, pedoman teknis budidaya ternak kodok, hama dan penyakit ternak kodok dan lain-lain.

1. SEJARAH SINGKAT
Budidaya kodok telah dilakukan di beberapa negara, baik negara beriklim panas maupun beriklim 4 musim. Tercatat negara-negara Eropa yang telah membudidayakan kodok antara lain : Prancis, Belanda, Belgia, Albania, Rumania, Jerman Barat, Inggris, Denmark dan Yunani, Amerika Serikat dan Meksiko. Sedangkan di Asia, Cina, Bangladesh, Indonesia, Turki, India dan Hongkong yang telah membudidayakan kodok.

Sejarah kodok tidak diketahui asalnya, karena hampir ditemukan di mana-mana, karena kemampuannya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya. Kodok yang banyak dibudidayakan di Indonesia (Rana catesbeiana ) berasal dari Taiwan, kendati kodok itu semula berasal dari Amerika Selatan.


Share

Budidaya Itik atau Bebek

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya bebek / itik dimulai dengan sejarah singkat bebek / itik, sentra budidaya bebek / itik, jenis-jenis bebek / itik, manfaat bebek / itik, persyaratan lokasi budidaya bebek / itik, pedoman teknis budidaya bebek / itik, hama dan penyakit bebek / itik dan lain-lain.

1. SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

2. SENTRA PERIKANAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina,
Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok. Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.

Share

Budidaya Burung Puyuh

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya burung puyuh dimulai dengan sejarah singkat burung puyuh, sentra budidaya burung puyuh, jenis-jenis burung puyuh, manfaat burung puyuh, persyaratan lokasi budidaya burung puyuh, pedoman teknis budidaya burung puyuh, hama dan penyakit burung puyuh dan lain-lain.

1. SEJARAH SINGKAT
Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandang-kandang ternak yang ada di Indonesia.

2. SENTRA PERIKANAN


Share

Budidaya Ayam Ras Pedaging

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya ayam ras pedaging dimulai dengan sejarah singkat ayam ras pedaging, sentra budidaya ayam ras pedaging, jenis-jenis ayam ras pedaging, manfaat ayam ras pedaging, persyaratan lokasi budidaya ayam ras pedaging, pedoman teknis budidaya ayam ras pedaging, hama dan penyakit ayam ras pedaging dan lain-lain.

1. SEJARAH SINGKAT

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an di mana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan di berbagai wilayah Indonesia.

2. SENTRA PERIKANAN

Share

Kandang penangkaran burung

Keterangan:
A + B = lokasi untuk penempatan sarang; dalam satu kandang bisa diberi dua atau tiga tempat biar burung memilih sendiri mau bersarang di mana.

C = Atap tertutup

D = Atap terbuka (digunakan kawat strimin)

E = Wadah air (untuk mandi)

F = Lokasi/wadah pakan/air untuk minum

G = Tangkringan

Panjang x lebar x tinggi:

2. Untuk cucak rowo, jalak bali dsb ukuran bisa dua kali dari ukuran di atas.

3. Kandang untuk penangkaran secara koloni spt LB, gelatik, parkit dll disesuaikan.


Share

Ikan Hias Air Tawar Rainbow

Perairan tawar Indonesia tersimpan potensi jenis ikan hias yang jika dikembangkan dapat mendatangkan rupiah demi rupiah. Rainbow atau ikan pelangi merupakan salah satu dari sekian banyak jenis ikan tersebut yang memiliki daya tarik. Tubuhnya memiliki aneka warna dengan komposisi yang menarik, bentuknya unik, dan ukurannya kecil sehingga cocok dipajang di akuarium. Walaupun sebagai pendatang baru, ikan ini sudah mampu menarik minat penggemarnya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tak heran kalau ikan ini menjadi buruan pedagang maupun eksportir ikan hias karena tidak ada kekhawatiran harganya akan jatuh. Bagi pembudidaya, usaha ini pun dapat dilakukan dengan skala kecil sampai skala besar. Sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan budi daya, disusunlah buku ini. Ulasannya menarik, mudah dipahami, dan dapat juga dipraktikkan langsung oleh semua kalangan. Di bagian akhir, juga dibahas tentang analisis usaha sebagai gambaran kelayakan usaha tersebut.

Share

PELUANG BISNIS TERNAK BEBEK

Bisnis budidaya bebek atau sering juga di sebut itik memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Apalagi jika budidaya dilakukan secara intensif dalam arti tidak hanya dilakukan sebagai kegiatan sambilan. Selain memiliki peluang bagus untuk dikembangkan karena permintaan yang makin tinggi dari masyarakat untuk konsumsi telur dan daging, peternakan itik membutuhkan pakan, khususnya sumber protein yang efisien.

bebek di Indonesia awalnya berasal dari Jawa. Sementara di Inggris dikenal dengan nama Indian Runner (Anas javanica). Berbagai jenis bebek lokal dikenal penamaannya berdasarkan tempat pengembangannya, wilayah asal dan sifat morfologis. Mungkin Anda pernah mendengar nama-nama bebek seperti bebek Alabio (dari Kalimantan Selatan), itik Tegal dan bebek Mojosari dan bebek Maros.

Share

BUDIDAYA SAPI - HAMA DAN PENYAKIT


      1. Penyakit antraks
Penyebab: Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan/minuman atau pernafasan.
Gejala:
(1) demam tinggi, badan lemah dan gemetar;
(2) gangguan pernafasan;
(3) pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul;
(4) kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang keluar melalui hidung, telinga, mulut, anus dan vagina; (5) kotoran ternak cair dan sering bercampur darah;

(6) limpa bengkak dan berwarna kehitaman.
Pengendalian: vaksinasi, pengobatan antibiotika, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.

    2. Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit Apthae epizootica (AE)
Penyebab: virus ini menular melalui kontak langsung melalui air kencing, air susu, air liur dan benda lain yang tercemar kuman AE.
Gejala:
(1) rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau tracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening;
(2) demam atau panas, suhu badan menurun drastis;
(3) nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama sekali;
(4) air liur keluar berlebihan.
Pengendalian: vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan dan diobati secara terpisah.


Share

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA SAPI

Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.


PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
 Penyiapan Sarana dan Peralatan 
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.

Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak.

Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.

Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahanbahan lainnya.

Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).

  Pembibitan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:


Share

BUDIDAYA TERNAK SAPI PERAH

Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% (45-55%) kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa.


Share

Ternak Tikus Putih, Bisnis Yang Menjanjikan

TIKUS ternyata laris manis, bukan sembarang tikus namun yang berjenis putih, seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ekor serba putih sedangkan matanya merah jambu. Lantas untuk apa jenis seperti itu? Yang jelas bukan untuk konsumsi atau campuran mi ayam seperti pernah terdengar isu semacam itu beberapa tahun lalu.

’’Tikus ini sebagian besar untuk penelitian mahasiswa, dosen, dan peternak hewan reptil. Biasanya dari kalangan pendidikan yang sangat memerlukan adalah jurusan farmasi. Katanya untuk percobaan obat-obatan,’’ papar Suparna, peternak tikus putih dari Dadapan, Timbulharjo, Sewon, Bantul.

Permintaan tikus putih terakhir ini bukan semata-mata untuk penelitian tapi juga bagi penggemar hewan reptil seperti ular dan buaya. Bahkan, menurut dia, belakangan ini dirinya kewalahan memenuhi permintaan untuk pakan reptil. Dalam seminggu jumlah total permintaan berkisar 200-500 ekor.


Share

Beternak Babi Organik

Langkah-langkah yang harus dilakukan :
 
1. Induk Babi
Perlakuan pakan Induk Babi dengan mempergunakan Nutrisi Pakan Ternak RI1 Organik dapat mulai di aplikasikan ketika umur kehamilan Induk Babi berumur 1 bulan dengan Komposisi 0,5 cc : 1 liter air dicampurkan pada pakannya baik pakan kering maupun pakan basah, hanya satu kali saja dalam sehari. Dengan tujuan untuk menutrisi janin dalam kandungan Induknya sehingga janin menjadi sehat dan kuat. Ketika sudah melahirkan, pemakaian Nutrisi RI1 Pakan ternak tetap di berikan sampai sapihan, pemakaian Nutrisi dihentikan!

Share

Mengenal Walet dari Jenis dan Sifatnya

Sebelum saya menjelaskan bagaimana cara beternak burung walet, alangkah baiknya kita mengenal dulu ciri-ciri, jenis-jenis, dan sifat-sifat yang dimiliki burung walet.
Walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial dan suka meluncur. Burung ini berwarna gelap. Terbangnya cepat dengan ukuran tubuh sedang. Sayapnya berbentuk sabit yang sempit dan runcing. Sayap walet sangat kuat. Kakinya sangat kecil sehingga burung jenis ini tidak pernah hinggap di pohon. Paruhnya sangat kecil. Walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap. Walet menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berkembang biak.

JENIS - JENIS WALET
Ada beberapa jenis walet yang dikenal di Indonesia yang dapat menghasilkan sarang. Namun, tidak semua sarang yang dihasilkan bisa dikonsumsi dan memiliki khasiat. Karena kondisi lingkungan yang cocok, Indonesia memiliki enam jenis walet. Beberapa jenis tersebut dapat dibedakan berdasarkan ukuran tubuh, suara, warna bulu, tingkah laku dalam membuat sarang, dan bahan yang digunakan dalam membuat sarang. Karena burung walet gemar terbang melayang di udara, burung walet sering disebut burung layang-layang.
Banyak orang berpendapat, bahwa burung sriti adalah burung layang-layang. Burung sriti yang bersarang di rumah dan sarangnya dapat dimanfaatkan untuk menetaskan telur walet. Semula, burung ini dianggap anak jenis dari walet sapi karena sepintas hampir sama. Bulu badan bagian atas sriti berwarna hitam kehijauan mengkilat dan tidak memiliki bulu kecil di atas ibu jari kakinya. Sedangkan walet sapi, bulu penutup tubuhnya berwarna hitam kebiruan mengkilat dan di atas jari kakinya terdapat bulu kecil.
Semua jenis walet memiliki bentuk tubuh yang hampir sama. Burung walet lebih suka menggantung pada batu-batu karang dengan menggunakan cakarnya yang tajam dan bersarang di gua-gua atau langit-langit rumah. Oleh karena kebiasaannya hinggap di langit-langit rumah, orang “menjaringnya” agar burung ini mau bersarang di rumah yang didirikan.
Berikut ini adalah jenis-jenis walet yang ada di Indonesia :


Share

Cara Budidaya dan Ternak Walet

Untuk membudidayakan walet di dalam gedung baru, ada tiga hal yang harus kita persiapkan, yaitu menyiapkan tempat, menyiapkan induk dan telur, dan cara penetasan telur.

a. Penyiapan rumah walet
1). Pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi bangunan rumah walet sangat mendukung keberhasilan pengoperasian gedung walet. Dalam pemilihan lokasi ini, harus diperhatikan faktor-faktor lingkungan yang cocok untuk kehidupan burung walet. Faktor lingkungan tersebut sebaiknya berdasarkan sifat dan faktor-faktor yang secara alami disukai oleh burung walet atau burung sriti, seperti berikut ini :
  • Dataran rendah dengan ketinggian maksimum 1.000 m di atas permukaan laut. Pada umumnya, burung walet tidak mau menempati rumah atau gedung ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut.
  • Daerah yang jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat. Dengan kata lain daerah yang relatif murni dan alami paling tepat sebagai tempat tinggal burung walet.


Share

Ternak Belut

1. SEJARAH SINGKAT
Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka memakan anak-anak ikan yang masih kecil. Biasanya hidup di sawah-sawah, di rawa-rawa/lumpur dan di kali-kali kecil. Di Indonesia sejak tahun 1979, belut mulai dikenal dan digemari, hingga saat ini belut banyak dibudidayakan dan menjadi salah satu komoditas ekspor.

2. SENTRA PERIKANAN
Sentra perikanan belut Internasional terpusat di Taiwan, Jepang, Hongkong, Perancis dan Malaysia. Sedangkan sentra perikanan belut di Indonesia berada di daerah Yogyakarta dan di daerah Jawa Barat. Di daerah lainnya baru merupakan tempat penampungan belut-belut tangkapan dari alam atau sebagai pos penampungan.

3. JENIS
Klasifikasi belut adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Synbranchoidae
Famili : Synbranchidae
Genus : Synbranchus
Species : Synbranchus bengalensis Mc clell (belut rawa); Monopterus albus Zuieuw (belut sawah); Macrotema caligans Cant (belut kali/laut)


Share

Usaha Ternak Lele

Info dari akupercaya :
1. Ikan ini cukup banyak penggemarnya di masyarakat (coba saja lihat warung-warung pecel lele, ramai terus kan). Sekarang ini, ekspor lele sudah dilakukan oleh perusahaan dari Belanda. Mereka sudah bisa mengekspor 20 ton lele per hari. vietnam mengekspor 70.000 ton lele pd tahun 2005 untuk pasar amerika dan eropa dengan kisaran harga $ 2,8/kg. ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Hewan yang di Amerika Serikat disebut Cat Fish ini benar-benar berpotensi memuaskan hobi memelihara binatang dan mendatangkan pemasukan tambahan bagi Anda.
2. Modal yang dibutuhkan juga kecil koq, 300-500 ribuan.
3. Syaratnya punya tanah/lahan yang kosong agak cukup luas, minimal 3 x 6 meter.


Share

Ternak Lele

Info dari ternaklele: Menantang Kondisi ekonomi saat ini haruslah lebih ulet dan berani mencoba segala usaha yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh kita.
Saya juga tidak pernah memiliki cita cita menjadi peternak lele
Tetapi tidak ada salahnya bila kita mencoba usaha untuk menambah penghasilan melalui ternak lele.

Dipilih ternak lele karena :

1. Biaya investasi murah
2. Lahan tidak perlu lebar
3. Hasil ternak dapat diharapkan

Ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Hewan yang di Amerika Serikat disebut Cat Fish ini benar-benar berpotensi memuaskan hobi memelihara binatang dan mendatangkan pemasukan tambahan bagi Anda.

Kali ini saya menggunakan Drum Plastik bekas, yang mudah didapat di jln barito semarang,
Kalo menggunakan Drum Galvanis lebih murah, tetapi mudah karatan.
Drum plastik ukuran 200 liter dapat dibeli seharga Rp.200.000,-
Kemudian saya isi dengan tanah + pupuk kandang 0.5 kg

Drum yang sudah saya isi tanah dan pupuk kandang saya diamkan 2 minggu, keluar jentik-jentik, dan jasad renik.
Setelah itu saya masukan benih lele ukuran 7-10 cm, yang dapat dibeli seharga Rp.150,- per ekor.
Drum saya isi 250 ekor bibit lele.
Jangan kaget bila awal-awal hari ada yang mati.
Setiap hari 3 kali diberi makan pelet.
Setelah 3 bulan, lele akan tumbuh dengan ukuran 1 kg berisi 6 - 8 ekor.
Saat ini 1 kg lele dibeli seharga Rp.10.500,-
1 Drum lele dapat menghasilkan 30 kg sehingga didapat Rp.315.00,-
Saya setiap seminggu sekali mengganti air, karena drum yang saya gunakan tidak menggunakan filter air.
Apabila terlambat dalam mengganti air, lele akan muncul ke permukaan. karena air keruh dan berbau amoniak, dapat menyebabkan ikan mati.
Setelah dua bulan, saya bermaksud untuk mengganti air ternyata ada yang beberapa lele yang ukurannya besar.

Share

Baca Juga :