Ibu Hamil Jangan Sampai Kena Malaria

Malaria masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Indonesia, karena tingginya angka kesakitan dan kematian pada usia produktif. Bahkan malaria yang menyerang ibu hamil bisa menjadi ancaman bagi bangsa.

"Di beberapa wilayah prevalensi ibu hamil dengan malaria sebesar 18 persen, sehingga bayi yang dilahirkan memiliki risiko berat badan lahir rendah (BBLR) dua kali lebih besar dibandingkan ibu hamil tanpa malaria. Selain itu masih seringnya kejadian luar biasa yang dilaporkan oleh kabupaten atau kota."

Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Bahaya yang ditimbulkan oleh parasit tersebut adalah terjadinya anemia.

"Di Indonesia bagian timur, 10 persen dari jumlah keseluruhan ibu hamil menderita malaria, terutama di Papua, Papua Barat, Maluku, NTT".

Ibu hamil di Indonesia bagian timur bisa menderita malaria pada 2 atau 3 kali kehamilan.

"Ada juga yang tiap kali hamil kena malaria".

Bahaya ibu hamil yang menderita malaria adalah anemia. Menderita malaria pada saat hamil bisa memicu anemia berat.

"Bagaimana ibu bisa memberi nutrisi pada janin kalau dirinya sendiri anemia. Anemia berarti darahnya kekurangan hemoglobin yang membawa oksigen".

Jika mengalami anemia saat hamil, maka kemungkinan besar bayi yang dikandungnya akan lahir prematur, berat badan rendah atau kurang gizi.

Pada penderita malaria, sel-sel darah merah dirusak oleh plasmodium. Anemia dapat membuat produktivitas pekerja tidak optimal, serta mempengaruhi kecerdasan pada bayi dan anak usia sekolah.

"Anak kan investasi bangsa. Jadi kalau anak-anak yang lahir kurang gizi, bagaimana dia bisa menerima pendidikan dengan baik, mendapatkan pekerjaan yang baik".

Untuk mengatasi hal ini harus ada kerjasama dengan bidan atau tenaga kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan ibu hamil.

Share

Baca Juga :