Meski dijual bebas, bukan berarti suplemen kesehatan boleh dikonsumsi sembarangan. Seperti halnya obat, suplemen juga mempunyai potensi efek samping yang berbahaya jika dipakai tidak sesuai anjuran.
Karena hanya merupakan pelengkap, pada dasarnya tubuh tidak butuh suplemen jika asupan gizi dalam makanan sehari-hari telah terpenuhi. Bahkan beberapa pakar kesehatan lebih menyarankan diet yang sehat dibandingkan minum suplemen.
Tapi memang repot sekali memenuhi gizi dengan makanan sehari-hari sehingga suplemen banyak dipilih sebagai cara yang praktis.
Beberapa jenis suplemen yang mempunyai efek samping antara lain sebagai berikut.
Glukosamin
Suplemen ini biasanya digunakan untuk meredakan gejala arthritis atau radang persendian. Karena banyak diperoleh dari kepiting dan lobster, glukosamin tidak dianjurkan bagi penderita alergi makanan laut.
Kemungkinan efek samping yang muncul dari penggunaan suplemen ini meliputi rasa tidak enak di perut, konstipasi, ruam dan sakit kepala. Glukosamin juga bisa menghambat pengeluaran cairan tubuh, karena sifatnya mengikat air.
Interaksi dengan obat lain bisa terjadi pada penggunaan warfarin (obat antipenggumpalan darah) dan beberapa jenis antidiabetes. Oleh karena itu glukosamin tidak dianjurkan untuk dipakai bersamaan dengan obat-obat tersebut.
Ganggang laut (Kelp)
Karena banyak mengandung yodium, suplemen ini sering dipakai untuk merangsang kelenjar tiroid. Kandungan tersebut dapat menyeimbangkan hormon tiroid, baik pada kondisi kelebihan maupun kekurangan.
Namun karena bersifat mengencerkan darah, kelp tidak boleh digunakan bersamaan dengan aspirin maupun obat-obat untuk menurunkan tekanan darah. Selain itu, pencemaran laut diduga membuat kandungan arsenik pada ganggang laut meningkat sehingga dapat memicu kerontokan rambut, sakit kepala dan pusing.
Potasium (Kalium)
Menjaga kecukupan kalium dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan berbagai fungsi tubuh yang lain. Kalium juga digunakan untuk mengatasi resistensi insulin, arthritis serta berbagai gejala menopause seperti letih dan gangguan suasana hati (mood).
Namun dalam dosis yang terlalu tinggi, kalium dapat menyebabkan aritmia atau deyut jantung yang tidak teratur, nyeri lambung dan kelemahan otot. Penggunaan suplemen kalium juga perlu dibatasi pada penderita gangguan ginjal, dehidrasi parah dan tekanan darah tinggi.
Melatonin
Secara alami, melatonin dihasilkan oleh kelenjar pineal di otak. Senyawa ini membantu pengaturan jam biologis, termasuk untuk menjaga pola tidur yang teratur.
Efek samping yang mungkin terjadi jika dikonsumsi berlebihan adalah peningkatan tekanan darah, sakit kepala, suhu badan dan libido menurun, depresi dan berkurangnya kesuburan.
Kalsium
Mineral ini banyak dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tulang. Manfaat lainnya adalah kenjaga kekentalan darah, kontraksi otot, kesehatan syaraf dan kesimbangan hormon.
Namun penggunaan kalsium secara berlebihan juga memicu penebalan dinding pembuluh darah. Akibatnya, risiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) bisa meningkat hingga 30 persen.